Belajar dikelas? Engga lagi !!


Malang - “BeTe“ katanya, Eits jangan salah arti lho ya….. BeTe means Be a Trainer (program yang khusus difokuskan untuk mencetak trainer).

Pertemuan kali ini dikemas dengan kemasan yang sedikit berbeda, (emang snack pake kemasan). Well, program BeTe kali ini jalan –jalan sambil belajar di luar kelas tepatnya di Kendedes Park. Disini seluruh peserta mempraktikan langsung bagaimana caranya menjadi seorang “guide” yang menjelaskan tempat – tempat bersejarah ataupun tempat wisata. Seru tuh, dimulai dari observasi bagian – bagian mana yang harus dijelaskan kepada teman – temannya (acting like tourists), dan mulai menjelaskan seluruh isi dari bagian Kendedes Park ini. Nah Sist and Bro boleh nih join program ini, Don’t Miss It !!! Tunggu program selanjutnya ya…

(Eka Fitria Atmawati Hartono)

Kata Siapa Belajar Harus di Kelas?


BELAJAR BAHASA INGGRIS TIDAK HARUS DI DALAM KELAS SAJA LHO ...

Bangil - Ternyata belajar dikelas seringkali ngebuat siswa bosen bahkan males mau ngikutinnya. Lihat saja siswa-siswi SMP NEGERI 1 BANGIL yang tengah asyik belajar bahasa Inggris di luar kelas. Trainer mengajak siswa untuk mengekspresikan diri lewat ungkapan-ungkapan bahasa Inggris. Siswa mendapatkan selembar kertas yang berisi kumpulan-kumpulan ungkapan sehari-hari yang sangat sering mereka ucapkan, biasa disebut “Magic Mantra”. Kegiatan ini tidak hanya sekali atau dua kali saja tapi setiap kali pertemuan. Dengan adanya metode kegiatan seperti ini, siswa bisa secara aktif dan spontan berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris tanpa harus menghafal.

Siapa sih yang gak mau seperti mereka???
gampang kok tinggal gabung aja dengan INDOCITA DESA INGGRIS SINGOSARI!
Come and join us

(Andari Endah)

LAPAS Probolinggo Belajar Bahasa Inggris


BELAJAR BAHASA INGGRIS TIDAK HANYA UNTUK SISWA SAJA LHO ...

Kali ini para staff LAPAS Probolinggo tengah asyik juga belajar bahasa Inggris, gak mau kalah dengan perkembangan zaman ini. Dalam pembelajaran ini peserta tidak usah repot-repot menulis, cukup dengan amati, tirukan dan modifikasi atau biasa kita sebut ATM.

Trainer langsung memberikan metode menarik kepada peserta, dalam bentuk games atau activitas lain yang membuat peserta interaktif. Peserta mampu mengaplikasikannya secara langsung dengan teman-temannya mulai dari yang dasar “greeting” yaitu “how are you?, good morning hingga bercerita mengenai keluarga, kondisi, serta pengalaman mereka.

Serunya lagi, mereka mendapatkan kesempatan belajar sama BULE lho “XENIA NP”.
Ingin bisa seperti mereka??? gabung aja langsung dengan kami . . . .

(Andari Endah)

Outdoor dan Indoor Learning - MTs N Babat


Malang - Hujan disertai angin mengiringi kedatangan para peserta Outdoor dan Indoor Learning, mereka adalah siswa/siswi kelas akselerasi MTs Negeri Babat - Lamongan. Ini merupakan program ke-3, kerjasama MTs Negeri Babat dengan Indocita Foundation (Rumah Cerdas AiEf). Program ini bertujuan untuk menambahkan keberanian siswa dalam berkomunikasi bahasa Inggris dengan penutur asing, selain sebagai wadah "refreshing" atau penyegaran.

Cuaca hujan dan mendung tidak menyurutkan peserta dalam mengikuti setiap agenda acara yang telah dipersiapkan. "Sayang ada kendala pemadaman listrik, sehingga wahana outbound Flying Fox tidak bisa sepenuhnya beroperasi seperti biasanya" kata salah satu guru pendamping dari MTs Negeri Babat. Tetapi kegalauan peserta tidak bertahan lama, karena bisa terobati oleh program Ketemu Bule (Penutur Asing) yang menurut guru pendamping "sangat kreatif".Mudah-mudahan bisa berjumpa lagi pada program-program Indocita Foundation yang lain.

(Masbukin Mulyadi)

ISP 6 - I Have a Dream


Malang - 5 november 2013 /1 muharram 1435 hijriyah merupakaan tahun baru Islam yang menutup dan membuka lembaran baru bagi setiap amalan seluruh muslim di dunia. Pada kesempatan kali ini, Indocita Scholarship Program 6th memperingati hari yang baru ini dengan program I HAVE A DREAM. Hal ini bertujuan untuk membantu peserta ISP dalam mewujudkan mimpi yang jelas dengan metode alam bawah sadar. Mr. Avin Nadhir sebagai nasumber membuat suasana semakin relax dengan beberapa motivasi. Hal ini juga ditunjukan dengan penempelan kertas impian di pohon impian sebagai bentuk komunikasi yang berwujud harapan – harapan yang akan terwujudkan pada tahun baru islam ini. Aamiin

(Eka Fitria Atmawati Hartono)

Belajar Batik Madura


Madura – Batik sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya Nusantara (Indonesia). Pada kesempatan ini 03 Nopember 2013, tim Desa Inggris Singosari mendapatkan undangan dari Komunitas Pengrajin Batik desa Kaduara Timur kec. Pragaan – Sumenep. Selain sebagai sarana berbagi informasi , hal ini juga dimanfaatkan komunitas tersebut untuk mempromosikan Batik karya mereka kepada tim Desa Inggris Singosari khususnya penutur asing – Xenia dan Charlotte.

Sangat menyenangkan bisa memperoleh ilmu tentang asal-usul batik yang ada di Nusantara. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh Xenia dan Charlotte untuk belajar membatik – mulai dari persiapan malam sampai menggunakan canting. Sungguh kesempatan yang berharga.

(Masbukin Mulyadi)

Goes to School - Al Ghazali Sumenep


Madura – Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tim Desa Inggris Singosari menyeberang selat Madura untuk memberikan motivasi tentang pentingnya bahasa Inggris kepada siswa-siswi SD/SMP/SMA Al Ghazali Sumenep. Walaupun tempatnya berada di pelosok Sumenep, antusias siswa dalam memanfaatkan kesempatan komunikasi dengan penutur asing sangat besar.

Sosok ruangan kelas yang ala kadarnya, tembok bata yang belum tertutup (hanya sebagian saja kelas yang telah direnovasi), udara panas, tidak menyulutkan siswa dalam menuntut ilmu. Semoga kunjungan tim Desa Inggris Singosari dapat menambah semangat mereka dalam belajar.

(Masbukin Mulyadi)

Pembukaan Tempat Belajar Baru di Mondoroko


Malang – Penuh antusias dan semangat, begitulah ekspresi para undangan yang hadir pada acara pembukaan tempat belajar baru Desa Inggris Singosari. Tempat belajar tersebut merupakan persembahan dan bapak Budi (Perum Persada Bhayangkara – Mondoroko). Beliau mencoba menfasilitasi para peserta didik yang ada di sekitar area tempat beliau tinggal.

Antusias yang tinggi tidak hanya ditunjukkan oleh para calon peserta pelatihan yang berasal dari umur usia sekolah, bahkan juga dari para kalangan calon peserta yang berumur 30-an keatas yang sengaja ingin ikut agar tidak ketinggalan jaman dengan mengupgrade kemampuan komunikasi mereka. Untuk menambah semangat para calon peserta pelatihan, panitia menyediakan souvenir bagi peserta yang berani mencoba berkomunikasi dengan Xenia dan Charlotte (Penutur Asing).

(Masbukin Mulyadi)